Dalam upaya membantu korban banjir bandang beberapa hari lalu di wilayah Batu Layar Lobar yang telah menelan korban nyawa termasuk hancurnya rumah-rumah penduduk, maka pihak MAN 1 Lotim secara cepat melakukan penggalangan dana bantuan pada internal keluarga besar MAN 1 Lotim yakni dari guru dan para siswa. Alhamdulillah sumbangan yang dapat terkumpul sekitar 4 jutaan yang kemudian kita belikan sembako, ungkap waka humas MAN Lotim L Dedi Mardono. Penggalangan sumbangan juga bukan hanya untuk korban musibah banjir bandang di lobar saja tapi kami juga menggalang sumbangan untuk korban letusan gunung Semeru di Lumajang Jatim. Untuk penyaluran ke Lumajang tinggal kita menunggu kebijakan kemenag Lotim karena ada rencana dilakukan kolektif, ungkap Lalu Dedi.
Sementara itu penyeragam bantuan dilakukan tim MAN 1 Lotim bertempat di desa Batu Layar Utara yang diserahkan secara langsung pada sabtu 10 Desember 2021 yang diterima oleh Suhaili selaku kepala lingkungan dan tim posko bantuan dan disaksikan warga setempat. Semoga bantuan sekedarnya dari warga MAN 1 Lotim berkah manfaat ungkap Kamad MAN 1 Lotim M Nurul Wathoni saat penyerahan bantuan sembari berharap agar para korban tetap bersabar dalam menerima musibah ini dan semoga bisa segera pulih dan musibah ini menjadi yang terakhir dialami warga kita. Amin
Lebih jauh Wathoni menyampaikan bahwa kepedulian siswa harus terus dipupuk termasuk dengan melatih dan mengajak mereka untuk bisa peduli dan membantu korban musiibah yang dialami oleh masyarakat. Saat ini lembaga pendidikan memiliki kewajiban moral dalam upaya menumbuhkembangkan jiwa sosial siswa ditengah arus modernisasi yang telah jauh mengikis jiwa sosial kita karena modernisasi juga membuat kita menjadi sosok individualistis dan pragmatis. Karena itu lembaga pendidikan harus menjadi garda terdepan dalam menjaga dengan terus memasukkan konsep-konsep dan pengamalan praktik-praktik sosial pada siswa dan warga madrasah, salah satunya dengan mendorong mereka untuk peduli orang lain dengan membantu para korban yang terkena musibah, tegas Wathoni.