Suasana agak berbeda dari moment memeriahkan HAB (Hari Amal Bhakti) Kemenag NTB Ke 76 tahun 2022 ini, disamping kegiatannya diawali dengan ragam lomba, santunan dan apel namun diselingi juga dengan launching buku yang diharapkan menjadi ikhtiar awal untuk penguatan literasi di jajaran kemenag NTB.
Buku yang cover luarnya ini cukup menarik publik untuk melihat isinya karena dilengkapi foto-foto yang diatur tata letaknya yang dibelah dengan pita bendera merah putih, seakan menggambarkan isinya secara utuh. Buku ini berjudul Kakanwil Kemenag NTB “Berkhidmat Untuk Ummat”; yakni sebagai salah satu kado dalam HAB Kemenag Ke 76 Tahun 2022, ungkap Kakanwil Kemenag NTB saat launching buku dan penyerahannya pada tamu dan peserta apel HAB di kantor kemenag NTB pada 3 Januari 2022 lalu.
Buku sederhana ini berisi tentang rekam jejak dan terobosan serta ide besar kakanwil kemenag NTB dalam ikhtiar memberikan layanan terbaik dan berkualitas bagi ummat dalam bidang sosial keagamaan pendidikan dan lainnya selama satu tahun kepemimpinannya di tahun 2021.
Buku ini ditulis oleh 4 ASN kemenag NTB yakni Dr L Sirajul Hadi Kamad MAN 1 Mataram, M Nurul Wathoni, M.Pd Kamad MAN 1 Lombok Timur, H Abd Aziz Faradi, M.Pd Kamad MAN 1 Lombok Barat dan Musa Tatok, MA kepala KUA Mataram yang keempatnya memiliki semangat untuk terus mendorong penguatan literasi di madrasah dan Kemenag NTB secara umum termasuk berharap, ini menjadi langkah awal untuk kita bersama-sama kedepan agar capaian prestasi dan ikhtiar personal dan kelembagaan di kemenag NTB bisa terdokumentasikan dalam bentuk buku atau sejenisnya. Selanjutnya kami mohon maaf atas banyak kekurangan_kekurangan dalam buku ini, dan berharap banyak masuk agar kedepan bisa lebih baik lagi. Semoga buku ini dapat membawa berkah dan manfaat, ungkap Dr Sirajul Hadi selsku koordinator penulisan.
Buku ini diharapkan menjadi refleksi perjalanan kepemimpinan sekaligus menjadi dokumentasi untuk melakukan penataan dan pengembangan program yang lebih baik dan berkualitas ditahun berikutnya, ungkap Drs H Azharuddin selaku Kabid Bimas Islam kanwil kemenag NTB yang ikut serta dalam menyusun draf awal buku didampingi H Saipunnasri analis Kehumasan Kanwil Kemenag NTB.
Secara sederahaa ini berisi 9 sub pokok bahasan yang selama ini menjadi konsen program kemenag NTB. Pada sub satu, dan keenam di tulis oleh Abdul Aziz Faradi yang saat ini menjadi Kamad MAN 1 Lobar, membahas tentang kifrah dan perjuangan kemenag NTB dan Kakanwil Kemenag NTB dalam ikut serta menjadi peolpor dan garda depan dalam membangun masyarakat NTB yang toleran dan NTB menjadi rumah bersama bagi masyarakat NTB yang didalamnya hidup dengan rukun, damai yang didasari dengan moderasi agama yang kuat dan dilanjutkan dengan uraian dan terobosan kemenag NTB dalam meretas jalan baru menuju layanan haji terpadu.
Sub buku yang kedua di tulis oleh Dr Sirajul Hadi dengan judul 76 tahun kemenag mengabdi bersama dan bangkit untuk berubah. Pada sub bahasan ini berisi tentang sejarah perjalanan singkat kifrah kemenag NTB yang keberadaannya di NTB dimulai dari tahun 1971 yang dilengkapi dengan pejabat kakanwil yang pernah menjabat dan sedikit dilengkapi dengan beberapa catatan terobosan yang pernah dilakukan sampai pejabat kakanwil saat ini.
Selanjutnya sub yang ketiga, dengan judul Inovasi Kemenag NTB, dan Program Digitalisasi Sistem, sub bagian ketujuh berisi tentang Kemenag NTB Dalam Mewujudkan Ikhtiar Madrasah Hebat, Mandiri Berprestasi dan sub ke delapan berisi judul Menuju Kemandirian Pesantren Di NTB ditulis oleh M Nurul Wathoni yang saat ini menjadi Kamad MAN 1 Lotim. Pada tiga sub bahasan ini, penulis memaparkan tentang konsep dan terobosan serta tauladan yang telah dilakukan kemenag NTB dan Kakanwil Kemenag NTB dalam merealisasikan sistem kerja di kemenag NTB dan satker dibawahnya dengan berbasis digital agar kerja menjadi lebih efektif efisien termasuk untuk memotong rantai birokrasi yang berbelit dan lainnya. Baru dilanjutkan dengan kifrah kakanwil kemenag NTB dalam mendorong dan memacu prestasi madrasah dan pontren menuju madrasah dan ponpes yang mandiri berprestasi. Banyak terobosan program yang dapat diukur dan diliat nyata dari terobosan yang sudah dilakukan dan dalam buku sederhana ini dapat digambarkan capaian kemajuan itu walaupun terkesan ringkas, karena keterbarasan ruang penulisan dan seterusnya, ungkap penulis Wathoni
Selanjutnya sub bahasan keempat, kelima dan kesembilan ditulis oleh Musa Atok, MA yang saat ini aktif sebagai KUA Mataram. Pada sub_sub ini Atok menulis tentang bagaimana ide dan implementasi 3 program kemenag NTB dibawah kendali Dr H Zaidi Abdad yakni program five in one di kanwil kemenag NTB, baru dilanjutkan bahasan tentang program revitalisasi kantor KUA dan bagaimana kifrah program gerakan jambu mekar di kemenag NTB sebagai sebuah inovasi baru. Program jambu mekar ini adalah gerakan sosial Jumat Seribu Membangun Wakaf Untuk Rakyat yakni salah satu program rintisan dari kakanwil kemenag NTB dalam upaya kemenag NTB dan jajaran dibawah sampai madrasah punya kontribusi nyata dalam ikut serta membangun ummat dan meningkatkan kepedulian sosial insan kemenag bagi pembangunan ummat dan tentu program ini dijalankan dengan sukarela, keikhlasan dan tidak ada unsur paksaan atau samacamnya.
Buku ini memang masih jauh dari sempurma dan belum komprehensip dalam memberikan catatan pada proses, terobosan dan capaian prestasi_prestasi kemenag NTB selama satu tahun di tahun 2021 namun paling tidak langkah ini merupakan ikhtiar awal untuk kedepan bisa menghadirkan karya yang lebih baik dalam merekam rangkaian program sebagai refleksi dan evaluasi dalam melakukan penyempurnaan dimasa datang, ungkap Dr Zaidi Abdad saat menerima buku dari para penulis sebelum memulai acara lounching. (nwt)