Lomba Menulis Se Indonesia : M Zakaria, Guru MAN 1 Lotim Raih Juara

Mansalotim-Asa Di Mata Itu adalah sebuah cerpen karya M Zakaria salah seorang guru MAN 1 Lotim yang telah sukses meraih juara pada kategori penulis berbakat pada lomba menulis Se_Indonesia yang diselenggarakan ILM Bacth Fawwaz Publishing Yogyakarta nopember 2021. Cerpen karya Zakaria ini mengisahkan tentang sosok Mirza sebagai seorang anak yang kuat mengahadapi dinamika kehidupan dengan berbagai cobaan hidup yang secara bertubi namun mampu dilaluinya dengan baik dan penuh kisah yang mengharu biru karena melihat ada asa di mata orang tuanya ketika dihadapkan pada kondisi titik terendah. Bagaimana kisah penuh pesan moral dari sang anak bernama Mirza ini mampu bangkit ditengah keterpurukan yang tidak pernah ia harapkan dan akhirnya meraih kesuksesan menjadi kisah yang terasa nyata sebagai sebuah kisah kehidupan yang seakan dialami oleh sang penulis, ungkap M Nurul Wathoni selaku kepala MAN 1 Lotim disela_sela acara penyerahan piala prestasi siswa dan guru selesai imtaq pagi senin 8 nopember 2021.

Lebih jauh Wathoni dihadaan para siswa menyampaikan bahwa saat ini di MAN 1 Lotim prestasi guru dan siswa terus beriringan karena pihak madrasah juga memberikan ruang dan motivasi juga agar para guru sebagai orang yang digugu dan ditiru harus juga bisa bersama_sama dengan siswa menunjukkan dedikasi dan.prestasinya yang tentu ini berdampak pada semangat siswa untuk bisa meraih prestasi. Capaian prestasi ini juga patut diapresiasi karena ini menjadi salah satu indikator bahwa prestasi siswa akan hadir jika didalamnya ada guru_guru yang hebat.

Prestasi guru MAN 1 Lotim yang biasa dipanggil pak Jek ini juga mendapatkan apresiasi dari pihak Kakanmenag Lotim H Sirojuddin yang menyampaikan rasa bangganya pada prestasi demi prestasi yang diraih oleh siswa maupun guru MAN 1 Lotim. Ini patut dijadikan contoh dan motivasi bagi yang lain. Bahwa peran guru hebat sangat besar dalam melahirkan siswa berprestasi, karena itu penting pihak madrasah juga mendorong dan memberikan ruang pada para gurunya untuk bisa berkompetisi sebagai bukti nyata bahwa para guru madrasah juga hebat dan prestasi, harap Sirojuddin. (Nwt)